Back to Top

Hi, Guest!

  LOKASI :  Kota Bandung

Bergabung Selama :

BAGIKAN :   

Bagikan :
  • EI EMOTIONAL INTELLIGENCE

EI EMOTIONAL INTELLIGENCE

Update Terakhir
:
01 / 12 / 2019
Min. Pembelian
:
1 Unit
Dilihat Sebanyak
:
7 kali

Harga

CALL
Bagikan
:

Perhatian !

Perusahaan ini terdaftar sebagai Free Member. Hindari melakukan pembayaran sebelum bertemu penjual atau melihat barang secara langsung. COD (Cash On Delivery) atau bertemu langsung dengan penjual merupakan metode transaksi aman yang kami sarankan.

Detail EI EMOTIONAL INTELLIGENCE

Mengukur inteligensi emosional ( emotional intelligence) para pekerja, mulai dari kemampuan membaca bahasa tubuh hingga mengelola stress, mengendalikan perilaku kolektif, berpotensi bagus untuk bisnis pengerahan massa dalam event berbasis kepartaian semacam pemilukada, pemilukab dan semacamnya. Namun secara etnografi, etika dan moral lebih memegang peran penting dan mutlak untuk dipertimbangkan karena berkaitan dengan persoalan etika humaniora sosial kemasyarakatan. Para peneliti dari Universitas Virginia Commonwealth ( VCU) mengusulkan bahwa pengukuran inteligensi emosional dapat menjadi indikator kecakapan pegawai dalam melakukan pekerjaannya. " Inteligensi emosional merupakan kemampuan untuk membaca emosi diri sendiri dan orang lain. Sebagai contoh, itu merupakan kesadaran terhadap bahasa tubuh. Itu juga merupakan kemampuan untuk mengendalikan dan menangani frustasi dan berbagai emosi lainnya, " kata Ronald Humphrey, seorang profesor ilmu manajemen yang melaksanakan penelitian tersebut. " Penelitian itu menjadi bukti ilmiah supaya mendukung ide tersebut dengan memberikan perhatian pada suasana hati dan emosi yang baik bagi penguatan spirit dan moril bekerja." Para peneliti membandingkan riset terdahulu selama 10 tahun mengenai peran inteligensi emosional. Humphrey mengatakan pengukuran inteligensi emosional para pegawai bisa menjadi sangat bermanfaat supaya memprediksi kemampuan bekerja baik dengan orang lainnya, dan juga kepemimpinan pekerja. Penelitian tersebut menganalisa inteligensi emosional dalam tiga cara. Pertama, dikenal sebagai tes berbasis kemampuan, menggunakan pengujian pilihan ganda untuk mengevaluasi kesadaran emosionalnya. Penelitian kedua menggunakan pengujian situasional, partisipan disajikan situasi sosial dan diminta memilih perasaan yang paling tepat untuk diterapkan. Pengujian ketiga, disebut sebagai pengujian kompetensi emosional model kombinasi, merupakan definisi yang lebih luas dari kedua tes lainnya dan juga menimbang faktor seperti empati pada orang lain. Humphrey menambahakan bahwa inteligensi emosional merupakan faktor kedua terpenting dalam performa kerja, setelah inteligensi kognitif. " Itu merupakan faktor yang menentukan manajemen dan kepemimpinan. Penelitian tersebut mengusulkan bahwa suatu budaya memilikii nilai inteligensi emosional dalam memahami perasaan. Orang dapat memimpin dengan inteligensi emosional dan memiliki tim yang kompeten secara emosional, " tambah Murphy. Dikutip oleh Admin MDM dari berita ANTARA tanggal 28 Oktober 2010
Tampilkan Lebih Banyak